Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KIS. PR. RASUL 24
Bacaan tahunan: Ayub 11-13
Feliks adalah wali negeri atau gubernur Romawi atas wilayah Yudea. Ketika para pemimpin agama Yahudi melaporkan perkara Paulus kepadanya, seharusnya mudah baginya untuk mengambil keputusan. Ia tahu bahwa Paulus tidak bersalah dalam perkara itu. Lagi pula, Feliks sungguh-sungguh mengetahui tentang Jalan Tuhan, yaitu pengajaran yang dipercaya oleh para pengikut Kristus. Namun, ia tetap menahan Paulus, walau dengan pengawasan yang longgar. Feliks juga sering memanggil Paulus untuk bercakap-cakap dengannya. Namun, motifnya ialah berharap bahwa Paulus menyogoknya dengan sejumlah uang. Namun, Paulus justru menggunakan kesempatan itu untuk berbicara tentang iman di dalam Kristus, tentang kebenaran, penguasaan diri, serta penghakiman. Feliks memahami penjelasan itu sehingga ia menjadi takut, tetapi ia tetap tidak melakukan tindakan yang benar, hingga jabatannya berakhir.
Seperti Feliks, kita sering terjebak dalam situasi sulit, bukan karena kita tidak tahu jalan mana yang benar. Melainkan karena kita tidak bersedia menempuh jalan yang benar itu. Feliks menginginkan uang. Ia juga ingin mendapatkan dukungan dari orang-orang Yahudi agar jabatannya tetap aman. Ia pun mengabaikan kebenaran serta mengorbankan orang lain.
Ketika niat kita telah dicemari oleh keserakahan serta pikiran-pikiran yang tidak tulus, kita pun mengesampingkan kebenaran. Kita tidak lagi peduli dengan kesejahteraan orang lain. Kita tidak merasa bersalah ketika ada yang menderita atau menjadi korban karena tindakan kita. Tentunya, itu bukanlah langkah yang seharusnya ditempuh oleh para pengikut Kristus yang sejati.
-HT/www.renunganharian.net
MENGETAHUI KEBENARAN TIDAKLAH CUKUP, DIPERLUKAN KEBERANIAN UNTUK MENJALANINYA SEBAGAI BUAH IMAN DI DALAM KRISTUS
Please sign-in/login using: