SEPERTI IBU MENGASUH ANAK

Baca: 1 TESALONIKA 2:1-12


Bacaan tahunan: 1 Petrus

Alih-alih mendapat pujian, seorang ibu yang telah bersusah payah bangun di pagi buta untuk memasak justru menuai cemoohan dari anaknya. "Ah, Ibu bisanya masak itu-itu saja!" "Ah, masakan Ibu asin!" "Sayurnya terlalu lembek!" Meski demikian, ibu itu tetap memberi diri untuk memenuhi segala keperluan anaknya dengan sabar dan kasih.

Penderitaan yang dialami saat melayani di Filipi mungkin membuat Paulus enggan melayani di Tesalonika. Namun, ia ingin melayani Tuhan dengan motivasi yang murni. Ia terus maju, pantang menyerah. Paulus mengibaratkan dirinya sebagai seorang ibu yang mengasuh dan merawat anaknya. Tidak hanya membagikan Kabar Baik dari Allah (Injil) melainkan juga rela memberi diri sepenuhnya untuk menolong. Paulus rela bekerja siang-malam untuk memenuhi keperluannya, supaya tidak menjadi beban jemaat. Itu semua didasarkan pada tujuan yang murni untuk menyenangkan hati Allah, bukan manusia.

Setiap pelayanan menuntut pengorbanan. Baik materi, pemikiran, tenaga, waktu bahkan perasaan. Kesemuanya ini tentu bukan hal baru untuk dimengerti oleh setiap pengikut Tuhan. Sama seperti Paulus, tuntutan pengorbanan dalam melayani Tuhan bukan alasan untuk menyerah. Sekalipun mungkin ada saja hal yang membuat kita ingin undur dari pelayanan, bahkan menjadikan kita putus asa. Namun, teladan Paulus bagi kita sangat jelas: kita perlu bersikap layaknya ibu dalam mengasuh anaknya dengan penuh kasih. Sehingga kesaksian kita tak sebatas slogan atau semboyan, melainkan nyata dalam perbuatan.
-EBL/www.renunganharian.net


MELAYANI SESAMA DENGAN PENUH KASIH DAN KESABARAN SERTA MOTIVASI YANG MURNI ADALAH BAGIAN DARI CARA KITA MENGHORMATI, MELAYANI, DAN MENYENANGKAN ALLAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media