TAMASYA SINGKAT

Baca: 2 KORINTUS 4:16-5:10


Bacaan tahunan: 2 Korintus 5-9

Kemah adalah tempat tinggal yang bersifat sementara bagi orang-orang yang gemar melakukan kegiatan di alam terbuka. Bukan permanen. Meski singkat, tinggal di dalam kemah memberi kepuasan tersendiri lantaran mampu membawa kesegaran bagi jiwa dan raga. Sembari membongkar kemah biasanya terbit semangat baru yang membangkitkan asa untuk menyongsong hari-hari yang bakal mereka lalui.

Sebagai orang-orang yang hidup karena percaya (ay. 7), kita pun menyadari bahwa bumi bukanlah tempat tinggal tetap. Ketika mata hati kita tetap memandang kepada kekekalan yang tak kelihatan (ay. 18), maka akhir perjalanan hidup akan membawa kita pulang ke kediaman surgawi (ay. 2). Rumah yang menjadi tempat tujuan apabila kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar (ay. 1).

Pengharapanlah yang sanggup mengatasi beratnya tekanan hidup yang harus ditanggung selama kita masih berada di dalam dunia (ay. 4). Ketabahan (ay. 6) yang memampukan kita menyebut setiap persoalan dan kesulitan hidup hanya sebagai penderitaan ringan (ay. 17). Kekuatan hati nan sejati yang menuntun kita untuk tetap menjaga hidup yang berkenan kepada-Nya (ay. 9).

Tak ubahnya tamasya singkat, hidup adalah karunia Tuhan yang layak kita nikmati. Ketidaknyamanan yang mengisyaratkan penderitaan hidup tidak seharusnya memadamkan semangat kita dalam menjalani hari-hari penuh dengan sukacita. Kekuatan iman yang akan memampukan kita tiba di Rumah Bapa tanpa kehilangan pengharapan.
-EML/www.renunganharian.net


HIDUP TAK UBAHNYA TAMASYA SINGKAT BAGI ORANG PERCAYA. BERSUKACITALAH SENANTIASA!


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media